BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

tazkirah

tazkirah

March 18, 2013

zikr

bila hati bersatu kalam yang dilafazkan pasti menusuk kalbu

Ya Allah, Aku mohon kepadamu untuk mendapat rahmat dari sisimu, Untuk membimbing kalbuku, Mengatur hal- hal yang belum teratur, Menolak godaan, memperbaiki hubungan ku, Memelihara agamaku, menjaga niatku yang tidak kelihatan, Mengangkat dan mensucikan amalku yang kelihatan, Mencemerlangkan wajahku, memberi petunjuk kepadaku untuk melangkah ke jalan yang lurus, Memenuhi hajatku, Dan menjaga daku dari segala kejahatan.
Ya Allah, Sesungguhnya aku pohonkan keimanan yang tulus ikhlas, Melimpahi seluruh hatiku, Aku pohonkan juga keyakinan yang benar, Sehingga aku mengetahui bahawasanya tidak akan mengenali diriku oleh sesuatu Musibah, Kecuali apa yang telah engkau tentukan buat diriku, jadikan lah aku redha menerima segala ketentuan.
Ya Allah, Aku pohonkan keimanan yang jujur, Keyakinan yang tidak kufur lagi kemudiannya, Aku pohonkan juga rahmatmu yang dapat menampung anugerah kemulian rahmat mu didunia dan akhirat.
Ya Allah, Aku pohonkan kemenangan ketika menemui mu, Ketabahan hati menerima keputusanmu, Aku pohonkan darimu tempat kedudukan para syuhada dan kehidupan orang-orang yang bahagia, Dan mendapat pertolongan untuk menghadapi musuh dan menyertai para nabimu.
Ya Allah, Kepadamulah aku menempatkan hajatku, Meskipun lemah buah fikiranku, Dan singkat amalku, Namun aku amat berhajat kepada rahmatmu, Oleh kerana itu, aku mohon kepadamu wahai pengadil segala perkara, Penyembuh segala hati, Sebagai mana engkau telah menyelamatkan aku dari amuk tengah samudera lautan, Semoga engkau selamatkanlah aku dari hukuman siksa api neraka, huru-hara fitnah kubur, dan godaan- godaan terkutuk yang menghancurkan.
Ya Allah, Dimana buah fikiranku sangat lemah, Dan amal-amal perbuatanku sangat jauh dari sempurna, Niat serta cita- cita ku tidak mampu berbuat kebajikan, Yang pernah engkau janjikan kepada seseorang dari hambamu, Atau sesuatu kebajikan yang pernah engkau anugerahkan kepada seseorang dari makhlukmu,Aku berdoa dan tetap memohonkan juga perlingdungan dan kekuatan nya darimu engkaulah tuhan penguasa seluruh alam.
Ya Allah, Jadikanlah kami orang yang menunjukkan dan dapat petunjuk, Tidak sesat dan menyesatkan, Bersedia memerangi segala musuh tuhan, Hidup damai dengan segala kekasih tuhan, Kami akan terus mencintai siapa yang engkau cintai, Dan mememusuhi siapa yang engkau musuhi, Yaitu makhluk-makhluk yang menentangmu,
Ya Allah, Inilah doa pemohonan ku, Terserahlah kepadamu untuk memperkenankan, Inilah yang terkuasa olehku, Hanya kepadamu terletaknya harapanku, Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, Dan kepadanya jualah kami pasti akan kembali, Tiada daya dan upaya kami, Melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi Lagi Maha Agung.

January 20, 2011

Lepaskanlah diriku

Ini yang terakhir pintaku darimu

Kerna hatiku kan berlayar tanpamu

Sejuta gamitan kenangan maya

Walau kuhapus dedebunya

Berbekas jua di hati fana

Lambaianmu di mata hatiku

Tidak bisa diganti waktu

Langkah kugagahi izin berlalu

Mengenalimu kuceria

Menyintaimu kubahagia

Memilikimu tidak terjangkau dek mata

Izinkanlah kurelakan dirimu pergi

Biar pahit putusanku ini dimengerti



Kerna menyintaimu bukan maksud memiliki





izinkanku luah segalanya

biar tenang jiwaku

aku malu

semakin aku cuba membencimu

semakin kuat perasaan sayangku

Engkau datang bila terluka

Engkau pergi bila gembira

selagi nyawa dikandung badan

selagi itulah aku perlukanmu

aku tahu

aku faham

menyintaimu bukan maksud memiliki

menyintaimu mendamba syurga hakiki



Janganlah kau angkuh melaungkan

si dia kepunyaanmu

atau kau kepunyaan si dia

kerana hakikatnya

kita tidak pernah memiliki sesiapa

walau sekeping hati seorang insan

tidakkah kau sedar

hukum alam menyatakan

menyintai tidak semestinya memiliki?



Manusia pandai berpura

berlakon di pentas dunia

dan bertopeng menutup rahsia

tetapi hati

tidak pernah berdusta pada empunya

tentang perasaan yang bergolak di dalamnya



Tidakkah kau sedar

mungkin si dia melafazkan

ungkapan cinta padamu

tetapi hati dan perasaannya

tidak pernah berniat begitu

dia hanya berselindung

di sebalik sejuta alasan



Dan kau

begitu jujur dan setia menyintainya

sehingga terlupa

hukum alam menyatakan

menyintai tidak bermakna memiliki



Sesungguhnya…

“Aku tidak pernah memiliki dirimu…

dan kau jua tidak memiliki diriku.”



Mengertilah

kita sebenarnya kepunyaan

Yang Maha Esa

tiada sesiapa berhak memiliki dir kita

kecuali Dia

Dia mengasihi hambaNya

Dia memiliki hambaNya

Dan ke pangkuan Dia kita kembali



Cintailah sesuatu kerana Allah....

Sebab mencintai dan di cintai memeritkan......

Jangan terlalu mengharap melainkan mencintai Allah.....

Kerana dengan mencintai Allah.....

hati akan selalu tenang dan Allah takkan sakitkan hati kekasihNya.....



Menyintai Tidak Semestinya Memiliki



Kisah 1:



Lelaki ini adalah think tank di dalam Perang Khandaq. Di Madinah, seorang muslimah telah mengambil hatinya…



Bukan sebagai kekasih..tetapi sebagai pilihan hati. Pilihan menurut perasaan yang halus dan suci..pilihan untuk dinikahinya.



Tetapi Madinah adalah tempat yang asing baginya. Madinah memiliki adat, bahasa, dan wajah-wajah yang belum begitu dikenalinya. Pemuda itu berfikir, melamar seorang gadis tempatan tentu menjadi urusan yang pelik bagi seorang pendatang.



Mestilah perlu ada seorang yang akrab dengan tradisi di Madinah berbicara untuknya dalam khithbah…



Maka pemuda ini menyampaikan isi hatinya kepada sahabat Ansar yang dipersaudarakan kepadanya, Abu Dharda’.



“Subhanallah, walhamdulillah ..”, girang Abu Dharda’ mendengarnya.



Maka setelah dilakukan segala persiapan, beriringanlah kedua sahabat itu menuju ke sebuah rumah di penjuru kota Madinah.



Rumah seorang wanita yang solehah lagi bertaqwa.



“Saya adalah Abu Dharda’ dan ini adalah saudara saya, Salman seorang Parsi. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah SAW, sehingga baginda menyebut beliau sebagai ahli baitnya. Saya datang untuk mewakilisaudara saya ini melamar puteri anda untuk disunting”, fasih Abu Dharda’ menutur bicaranya.



“Adalah satu penghormatan bagi kami menerima anda berdua, sahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah penghormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang sahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak menerima ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami”. Tuan rumah memberi isyarat kea rah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan penuh debaran.



“Maafkan kami kerana terpaksa berterus terang”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang berbicara mewakili puterinya. “Tetapi kerana anda berdua yang datang, maka dengan mengharap redha Allah saya menjawab bahawa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Dharda’ juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menerima pinangan itu.”



Jelas sekali. Sikap terus terang yang begitu mengejutkan, ironi dan indah! Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya!



Ya, memang mengejutkan dan ironi. Apa yang indahnya?? Yang indahnya adalah reaksi Salman. Bayagkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat di dalam hati.



“Allahu Akbar!!” seru Salman. “Semua mahar dan nafkah yang telah ku sediakan akan aku serahkan kepada Abu Dharda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”



Menyintai Tidak Semestinya Memiliki



Kisah 2:



Lelaki ini adalah sebaik-baik raja. Pemerintah selepas Khalifah Ali bin Abu Talib…

Hatinya bergetar dan ia tahu dia telah jatuh cinta.. Pada seorang muslimah solehah, iaitu rakyatnya sendiri



Tiada ada yang istimewa pada wanita itu dari segi kecantikannya. Namun itu lah yang membuatnya jatuh cinta.



Maka dengan kekuasaanya ia menikahi wanita itu…



Tapi dia tidak tahu yang dia tak pernah mampu menikahi hati wanita itu.



Wanita itu telah melatakan hatinya pada pemuda desanya….



Hingga di keheningan malam di 1/3 terakhir, terdengarlah olehnya bait-bait puisi dalam lantunan doa…. Tentang kerinduannya pada pemuda desa itu…



Dia sedar. Ini adalah deklarasi jiwa isterinya. “Aku Tak Mencintaimu”



Maka dengan berat hati. Dia menceraikan isterinya.



Lelaki ini adalah Muawiyyah bin Abu Sufyan. Duta pertama dari Rasulullah SAW yang datang dan melaporkan keadaan Kepulauan Nusantara kepada Nabi SAW



Menyintai Tidak Semestinya Memiliki



Kisah 3:



Lelaki ini adalah ideologi Ikhwanul Muslimin. Orang nombor dua yang sangat berpengaruh setelah Hasan Al-Banna, pada harakah itu..



Ia adalah lelaki soleh. Dulu dia pernah jatuh cinta pada gadis desanya. Namun gadis desa itu menikah.. 3 tahun setelah lelaki ini pergi belajar ke luar negeri untuk belajar. Hal ini membuat ia sedih namun ia tidak mahu larut dalam kesedihannya.



Kisah cintanya mulai dari awal lagi. Ia kemudian jatuh hati pada wanita Cairo. Meskipun tidak terlalu cantik, ia tertarik pada gelombang unik yang keluar dari sorot mata wanita tersebut.



Tapi pengakuan bahawa gadis tersebut pernah menjalin cinta dengan lelaki lain, membuat runtuh cinta lelaki ini.



Ia hanya ingin wanita yang benar-benar perawan, baik fizikal mahupun hatinya. Akhirnya ia membatalkan niatnya menikahi gadis tersebut. Hal ini membuat lelaki itu sedih cukup lama….



Sampai kemudian ia putuskan untuk menerima kembali wanita tersebut. Namun apa yang terjadi? Ditolak. Inilah yang kemudian membuat lelaki itu menulis roman-roman kesedihannya.



Yang luar biasa adalah, lelaki ini sedar dirinya berada dalam alam realiti. Bukan dalam dunia ideal yang indah dan ideal.



Kalau cinta tidak mahu menerimanya, biarlah ia mencari sumber kekuatan lain yang lebih hebat dari cinta. “Allah”.



Kekuatan itulah yang kemudian membawanya ke penjara selama 15 tahun. Menulis karya agungya Tafsir “Fi Zilaalil Qur’an”



Dan syahid di tiang gantungan. Sendiri!!! Tidak ada air mata, tidak ada kecupan, tidak ada sentuhan wanita. Benar-benar sendirian!!



Lelaki ini adalah Sayyid Qutb.



Lelaki yang Allah Maha Tahu… Bahawa dirinya lebih dihajatkan langit… Daripada wanita bumi….



Menyintai Tidak Semestinya Memiliki...



Kisah 4:



Lelaki ini adalah Khalifah ke empat, setelah Usman bin Affan…

Dia memandang seorang budak perempuan. Di pelataran rumah seorang sahabatnya…

‘Aisyah binti Thalhah, nama gadis itu…

Maka teringatlah kembali kenangan tentang sahabatnya itu ….Thalhah..



Thalhah lah lelaki yang mengatakan pada perang Uhud..

“Khudz bidaamii hadzal yauum, hattaa tardhaa…”.“ Ya Allah, ambil darahku hari ini sekehendakMu hingga Engkau redha.” Tombak, pedang, dan panah yang menyerpih tubuh dibiarkannya, dipeluknya badan sang Nabi seolah tak rela seujung bulu pun terkena.



Tapi ia juga yang membuat Arasy Allah bergetar dengan perkataannya. Maka Allah menurunkan firmanNya kepada Sang Nabi dalam ayat 53 surat Al Ahzab.



Ini di sebabkan ketika Thalhah berbincang dengan ‘Aisyah, isteri sang Nabi, yang masih terhitung sepupunya.



Rasulullah datang, dan wajah beliau seperti tidak suka. Dengan isyarat, baginda SAW meminta ‘Aisyah masuk ke dalam bilik.



Wajah Thalhah merah. Ia undur diri bersama gumam dalam hati, “Beliau melarangku berbincang dengan ‘Aisyah. Tunggu saja, jika beliau telah diwafatkan Allah, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar ‘Aisyah.”



Maka bergetarlah langit..

“Dan apabila kalian meminta suatu hajat kepada isteri Nabi itu, maka mintalah pada mereka dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tiada boleh menyakiti Rasulullah dan tidak boleh menikahi isteri-isterinya sesudah wafatnya selama-lamanya.”

(QS Al Azhab 53)



Ketika ayat itu dibacakan padanya, Thalhah menangis. Dia lalu memerdekakan hambanya, menyumbangkan 10 untanya untuk jalan Allah, dan menunaikan haji dengan berjalan kaki sebagai taubat dari ucapannya.



Kelak, tetap dengan penuh cinta dinamainya putri kecil yang disayanginya dengan nama ‘Aisyah.

‘Aisyah binti Thalhah. Wanita jelita yang kelak menjadi permata zamannya dengan kecantikan, kecerdasan, dan kecemerlangannya. Persis seperti ‘Aisyah binti Abu Bakar yang pernah dicintai Thalhah.



Cinta memang tak harus memiliki…



Pada Salman..

Pada Mu’awiyyah

Pada Sayyid Qutb



Pada Thalhah



Kita belajar bahawa cinta itu harus diletakkan di tangan, bukan di hati kerana sebelum akad diucapkan, tidak ada hak pada dirimu akan wanita yang engkau cintai itu…..!!



Engkau hanya punya doa dan ikhtiar. Selanjutnya biarlah Allah yang menentukan akhir kisah kita…..



Tiada air mata untuk mengenang kegagalan cinta mereka..



Yang ada hanyalah air mata dalam doa-doa mereka. Semoga Allah memberikan gantinya yang lebih baik..

Lebih dari segala-galanya. .Dibanding wanita itu…..







"ada 3 hal yang jika hal itu ada pada seseorang, maka dia akan merasakan manisnya iman iaitu:

1- Allah dan Rasul-Nya lebih dia cntai daripada selain kedua-Nya,

2- Mmencintai seseorang melainkan kerana Allah,

3- Benci untuk kembali kepada kekufuran selepas Allah menyelamatkan dirinya seperti bencinya jika dicampakkan ke dalam api neraka"



(H.R Al bukhari dan Muslim)



Ya ALLAH, redhai ketulusan hati...

Ya ALLAH, beri aku ketabahan..

Ya ALLAH, aku sanggup berkorban..

Demi Rahmat-MU.. Ya ALLAH...





Menyintai Tidak Semestinya Memiliki

April 25, 2010

hope aku insaf :(:(

Diri ini penuh dosa,
Kuharapkan ampunan bagi diri ku...

Diri ini penuh dosa,
Diri ini tak kenal tuhannya,
Diri ini tak ikuti perilaku rasulnya,
Diri ini syirik dalam banyak perkara,

Sedang diri ini tiada harga,
Tak berguna dan tak ada apa-apa,
Sedang diri ini adalah ciptaan-Nya,
Hamba abdi, kuli dan makhluk yang hina,
Dicipta dari tanah yang dipijak olehnya sendiri,
Dijadikan dari setitis mani yang hina,

Sedarlah kita tiada sebarang harga, kekuatan mahupun harta,
Semua itu milik Allah yang esa,
Nikmat itu bukan sekadar hadiah semata,
Sebaliknya ia adalah ...
Amanah yang akan dipersoalkannya,
Pinjaman yang perlu dibayar semula,
Bebanan kepada manakah kita gunakannya,
Bahkan malangnya andai ia menjadi penarik diri kita ke neraka... (Al-qiyamah 36-40)

Sedarlah kita adalah semulia-mulia makhluk,
Dan pasti kita telah dijanjikan akan menjadi sehina-hina ciptaan,
Kecuali kalau kita masih mahu beriman,
Sedar sikit diri tu, dah hamba buat lah cara hamba,
Bahkan binatang pun patuh pada tuhannya,
Tapi manusia sanggup bertuhankan kesenangan Dunia,
Mengelamun siang malam minta ditambah nikmat yang ada,
Dengki pada manusia lain yang nampak bahagia,
Ingat Tuhan? Kadang-kadang sahaja,
Dan beramal soleh,
Ya Allah, rasa muliakah kita dengan beribadat padanya?
Sedang anggota badan yang digunakan untuk beribadat adalah miliknya,
Masa beribadat itu kurniaan-nya,
Teringat nak beribadat pun rezeki yang luar biasa,
Belum ilmu, kesedaran, lingkungan, kawan-kawan,
Apa lagi yang menyebabkan kau rasa mulia?
Menyombong diri dengan ibadah tak seberapa,
Pernah dengar sahabat bangga dengan ibadah mereka?
Yang Qiamullail sepanjang malam tak tidur2 sampai ditegur rasul s.a.w pun rasa tak cukup-cukup,
Ibadah kita entah 0 perpuluhan berapa peratus gamaknya dari ibadah mereka,
Entah khusyu’ entah tidak pun perlu lagi ditanya,
Jauuuh sangat lah nak bercerita bab ikhlas dan ihsan dalam ibadah tu nak ada.

Entahlah manusia, kenapalah engkau wahai manusia,
Kenapakah engkau wahai manusia, kenapalah engkau wahai manusia,
Apalah yang merasuk dirimu hai manusia,
Tak cukup ke nikmat yang telah kau peroleh?
Tak cukup ke nikmat yang Allah bagi?
Tak cukup ke masa yang kau ada?
Tak cukup ke tenaga yang Allah kurnia?





Sebagai renungan untuk diri yang dhaif ini

August 19, 2009